Tidak kurang dari 750 suku dan bahasa lokal terdapat di Indonesia, termasuk tradisi dan budayanya. Membahas satu-persatu tradisi dan kebudayaan setiap daerah atau suku yang terdapat di Indonesia tentu tidak ada habisnya, sebuah kebanggan tersendiri bagi bangsa Indonesia memiliki keragaman tersebut. Diantara sekian banyak
keragaman tersebut, beberapa diantaranya sangat menonjol. Salah satunya Keris, yaitu senjata tradisional khas Indonesia dan masuk sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
keragaman tersebut, beberapa diantaranya sangat menonjol. Salah satunya Keris, yaitu senjata tradisional khas Indonesia dan masuk sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Keris umumnya berbentuk Luk atau keris dengan bentuk seperti liukan tubuh ular, kemudian ada juga keris Sundri (bahasa Sasak) yang berbentuk seperti daun bambu. Untuk ukurannya juga bervariasi, mulai dari yang terkecil dengan panjang sekitar 5cm, keris ini lebih sebagai Bebadong (benda yang dipercaya membawa keberuntungan). Terdapat juga keris dengan ukuran sekitar 215 cm, sebuah keris peninggalan Datu Selaparang (raja yang pernah memerintah wilayah Lombok Timur). Berikut ini,
5. Keris Taming SariKeris Khas Indonesia Paling Populer dan Legendaris
Pemilik awal keris ini bernama Raden Taming Sari, sehingga keris tersebut diberi nama Taming Sari. Ia adalah seorang Hulubalang dari kerajaan Majapahit, yang diutus untuk menundukkan kesultanan Malaka. Terjadilah duel maut antara Taming Sari dengan hulubalang dari kesultanan Malaka yaitu Hang Tuah, yang berakhir dengan tewasnya Taming Sari. Keris Raden Taming sari akhirnya menjadi milik Hang Tuah dan menjadi hadiah untuk sultan Malaka.
4. Kanjeng Kyai Condong Campur
Salah satu keris pusaka koleksi kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam legenda dan folklor. Konon keris pusaka ini dibuat oleh seratus Mpu, bahan kerisnya diambil dari berbagai tempat. Sehingga keris Condong Campur menjadi keris pusaka yang langka dan dipercaya memiliki kekuatan magis yang ampuh, namun keris ini pula memiliki watak jahat dan haus darah.
3. Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten
Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka peninggalan Raja Majapahit. Salah satu pembuat keris dengan dapur luk Nagasasra terbaik adalah buatan Mpu Ki Nom, Ia sangat terkenal sebagai seorang mpu yang sakti. Mpu Ki Nom hidup pada zaman Majapahit dan masa pemerintahan Sri Sultan Agung Anyokrokusumo di Mataram.
Nagasasra adalah nama salah satu Dapur Luk (sebutan untuk lekukan/liukan pada bilah keris, penyebutan nama Dapur harus disertai jumlah liukan) 13, pada bilah ditempa dan ditatah menyerupai sisik ular yang halus, dan pada bagian gandik (gagang) diukir dengan bentuk kepala naga. Sehingga keris ini memiliki bentuk menyerupai seekor ular naga yang sedang meliuk-liuk. Dapur luk Sabuk Inten berjumlah 13, mempunyai sogokan, kembang kacang, lambe gajah dan greneng.
2. Kyai Setan Kober
Keris Kyai Setan Kober adalah nama keris milik Adipati Jipang, yaitu Arya Penangsang. Keris ini dikenakan pada waktu perang tanding melawan Sutawijaya, mereka adalah pendekar kelas atas dizamannya. Dalam duel tersebut, tombak Kyai Pleret yang digunakan oleh Sutawijaya mengenai lambung Arya Penangsang hingga ususnya terburai. Dengan sigap, Arya Penangsang menyangkutkan ususnya yang terburai pada warangka (sarung) keris yang terselip di pinggangnya dan terus melanjutkan pertempuran. Semangat tempur Arya Penangsang kian hebat sehingga membuat Sutawijaya terdesak, Arya Penangsang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menikam Sutawijaya menggunakan senjata pusaka yaitu keris Kyai Setan Kober. Namun Arya Penangsang tidak sadar akan ususnya yang disangkutkan dikeris tersebut, saat Ngliga keris (menghunus/mengeluarkan keris dari sarungnya) justru wilah (bilah) keris tersebut memotong ususnya sendiri. Arya Penangsang akhirnya tewas seketika oleh tangan dan senjatanya sendiri.
Raden Sutawijaya sangat terkesan dengan semangat dan jiwa ksatria yang ditunjukkan oleh Arya Penangsang. Ia lalu memerintahkan anak laki-lakinya dan keturnannya, jika menikah kelak meniru Arya Penangsang, dan menggantikan buraian usus dengan ronce (rangkaian) bunga melati. Hingga saat ini tradisi mengaitkan rangkaian bunga melati masih dapat kita jumpai pada acara pernikahan adat jawa.
1. Keris Empu Gandring
Di Indonesia, khususnya tanah Jawa siapa tak kenal dengan nama Empu Gandring. Menyebut nama Empu Gandring secara langsung kita akan mengingat sebuah keris pusaka paling legendaris. Mengulas keberadaan Keris Empu Gandring pasti akan sangat panjang, mengingat perjalanan keris tersebut tidak lepas dari riwayat berdirinya kerajaan Singhasari. Silahkan baca ulasannya pada artikel sebelumnya "Pedang Legendaris di Dunia".
Istilah-istilah kata pada tulisan di atas
Bebadong : Azimat, benda yang dipercaya membawa keberuntungan
Gandik : Gagang keris
Luk : Liukan atau lekukan pada bilah keris
Mpu : Pembuat keris
Ngliga : Menghunus, mengeluarkan keris dari sarungnya
Sundri : keris berbentuk daun bambu
Warangka : Sarung atau lapis keris
Wilah : Bilah pada keris
Beri Kami +1 Agar Terus Semangat Menulis Untuk Anda :
Hati-Hati Jika ingin Copy-Paste (15 Blog Sudah TERHAPUS Akibat DMCA Takedown)..!
Pastikan Menyertakan Link Aktif Dofollow Dengan URL :
http://odyckdnero.blogspot.com/2013/05/5-keris-paling-legendaris.html
0komentar:
Post a Comment
*Silahkan tinggalkan komentar, saran atau kritik sesuai topik untuk kemajuan blog ini.
*Komentar anda secepat mungkin direspon, karena saya tidak selalu online.
*KOMENTAR TIDAK SOPAN, BERIKLAN, VULGAR, MELECEHKAN, SARA atau PROVOKATIF akan dianggap SPAM, dan berakhir di Tong Sampah..!!!